Menyikapi Kisah Cinta Satu Pihak

Cinta bertepuk sebelah tangan, artinya cinta yang tak terbalaskan atau cinta yang hanya terjadi pada salah satu pihak. Sekalipun ini menyakitkan, tapi gak dipungkiri hal ini sangat umum terjadi. Iya kan?! :). Setiap orang pasti pernah ngalamin cinta satu pihak. Begitu juga dengan saya. Menyedihkan, haha. Tapi walaupun begitu, hidup harus tetap lanjut kan?!

Kenapa sih kisah menyedihakan ini bisa terjadi? Tentu jawabannya ya karena tidak selalu orang yang kita suka juga suka dengan kita. Dan tidak selalu orang yang kita sayang juga sayang sama kita. Ini hampir sama halnya dengan, bahwa apa yang kita suka belum tentu yang terbaik buat kita. Jadi, positive thinking aja bahwa tiap apa yang terjadi, itu memang yang terbaik yang harus terjadi. Jangan pernah terpuruk dengan kisah cinta satu pihak yang terjadi pada diri kita.

Bangkit dari rasa sedih itu harus kan?! Tentu! Tapi sebenarnya galau itu boleh gak sih? Kalau menurut saya sih sah-sah aja. Sangat manusiawi kan? Kalau hidup gak pernah galau malah gaswad bin gawat. Patut dipertanyakan tuh kenormalan hidupnya. Hehe. Tapi hati-hati lho, jangan berlama-lama dalam kegalauan. Kalau terus-terusan galau, bisa-bisa semua kacau. Ketika kita tengah mengalami cinta satu pihak dan kita tidak segera bangkit, hidup kita bisa saja kacau. Kekacauan yang terjadi bukan karena dia yang tidak membalas cinta kita, tapi mungkin karena kita yang terlalu fokus ke dia tanpa memperhatikan diri kita sendiri. Setuju? :)

Lalu, sebenarnya apa sih yang harus kita lakukan agar bisa bangkit dari rasa sedih karena cinta yang tak terbalas?! Satu hal yang saya tahu, harus belajar untuk mencintai diri sendiri. Karena itu cara terbaik mengendalikan diri. Hal yang saya ketahui ini saya dapatkan dari motivator cantik nomor 1 se-Asia, siapa lagi kalo bukan mba Merry Riana. Nah, ilmu yang saya dapat ini sudah saya terapkan ketika kisah cinta satu pihak ini terjadi dengan diri saya. Dan hasilnya sangat ampuh. Bener-bener bikin galau jadi ilang. Butuh proses pastinya. Tapi saat kita memutuskan untuk mencintai diri sendiri, itu akan benar-benar menenangkan hati. 

Belajarlah mencintai hatimu, karena itulah cara terbaik “mengendalikan” dirimu. Belajar mencintai hati sendiri salah satu langkah hidup bahagia lho. Saat kita memutuskan untuk hidup bahagia, itu sama artinya kita memutuskan untuk menyayangi diri sendiri dan otomatis dengan cara itu kita tengah melangkah untuk bersyukur dengan kehidupan kita. Berprasangka baik dengan segala yang terjadi. Saat kita tahu bahwa orang yang sangat kita sayangi ternyata tidak menyayangi kita, saat itu pasti akan jadi saat yang sangat menyedihkan. Tapi saat itu kita harus belajar, mungkin saat itu kita tengah lupa dengan orang yang sayang dengan kita, misal orang tua, kakak-adik, dan teman-teman sekitar. Itu artinya kita sedang dipaksa untuk kembali dengan orang-orang yang menyayangi kita. Kita harus belajar untuk lebih menyayangi orang-orang yang sayang dengan kita. Bukan hanya menyayangi orang yang kita sayang dan yang ternyata tidak sayang dengan kita. 

Percayalah, ketika kita memutuskan untuk hidup bahagia, ketika itu juga cinta sedang dalam perjalanan menuju diri kita. Cinta itu akan datang pada waktu yang indah. Ketika kita hidup dengan bahagia, akan ada banyak cinta yang datang dengan sendirinya. Mereka akan datang bersamaan dengan kebahagiaan yang kita lakukan :)