Senin, 12 November 2012

SIKAP ILMIAH


Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An  attitude ia an idea charged with emotion  which predis poses a class of actions to aparcitular class of social situation”. Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu  komponen kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain  kecendrungan individu  untuk bertindak atau berprilaku  dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
1.                  Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera  sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
2.                  Sikap kritis :  Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan;  Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
3.                  Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
4.                  Sikap ingin menemukan :  Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5.                  Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
6.                  Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7.                  Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
Lebih rinci Diederich mengidentifikasikan 20 komponen sikap ilmiah sebagai berikut :
1.        Selalu meragukan sesuatu.
2.        Percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah.
3.        Selalu menginginkan adanya verifikasi eksprimental.
4.        T e k u n.
5.        Suka pada sesuatu yang baru.
6.        Mudah mengubah pendapat atau opini.
7.        Loyal etrhadap kebenaran.
8.        Objektif
9.        Enggan mempercayai takhyul.
10.    Menyukai penjelasan ilmiah.
11.    Selalu berusaha melengkapi penegathuan yang dimilikinya.
12.    Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan.
13.    Dapat membedakan antara hipotesis dan solusi.
14.    Menyadari perlunya asumsi.
15.    Pendapatnya bersifat fundamental.
16.    Menghargai struktur teoritis
17.    Menghargai kuantifikasi
18.    Dapat menerima pengertian kebolehjadian dan,
19.    Dapat menerima pengertian generalisasi
20.    Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan penulisan karya ilmiah.
Sikap-sikap ilmiah yang dijelaskan diatas, kiranya juga harus ada pada diri Anda ketika menyusun karya ilmiah. Kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan sikap ilmiah harus Anda buang jauh-jauh, misalnya sikap menonjolkan diri dan tidak menghargai pendapat orang lain, sikap ragu dan mudah putus asa, sikap skeptis dan tak acuh terhadap masalah yang dihadapi.
Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimilikioleh seorang peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baikdan hasil yang baik pula, penelitiharus memiliki sifat-sifat berikut ini.
1)Mampu Membedakan Fakta dan Opini Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dandapatdipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini adalahpendapat pribadi dariseseorang yang tidak dapat dibuktikankebenarannya sehingga di dalam melakukan studikepustakaan, seorangpeneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opiniagarhasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkankebenarannya.
2)Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan Argumentasi Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketikaberada dalam satu ruangdengan orang lain. Begitu juga pada saatbertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya akansenantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatansecara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankankebenaranyang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudahdilengkapi dengan fakta yang jelassumbernya.
3)Mengembangkan Keingintahuan Peneliti yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusahamemperluas pengetahuandan wawasannya, tidak ingin ketinggalaninformasi di segala bidang, dan selalu berusahamengikuti perkembanganilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern.
4)Kepedulian terhadap Lingkungan Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduliterhadap lingkungannya danselalu berusaha agar penelitian yangdilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukansebaliknya, yaitu justru merusak lingkungan. Semua usahadilakukanuntuk melestarikan lingkungan agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya.
5)Berpendapat secara Ilmiah dan Kritis Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidakmengada-ada tanpa buktiyang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritisterhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya.
6)Berani Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi dan Bertanggung Jawab terhadap Usulannya Peneliti yang baik senantiasa berani dan bertanggung jawabterhadap konsekuensi yangharus dihadapinya jika sudah mengusulkansesuatu. Usulan tersebut selalu diembannyadengan baik dandilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian diwujudkannyadalambentuk nyata sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh orang lain.
7)Bekerja Sama Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu bekerjasama dengan orang lain dan tidak individualis atau mementingkan dirisendiri. Ia meyakini bahwa dirinya tidak dapat hidup tanpa bantuanorang lain sehingga keberadaannya senantiasa diharapkan oleh orang lain.
8)Jujur terhadap Fakta Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak bolehmemanipulasi fakta demikepentingan penelitiannya karena penelitianyang baik harus berlandaskan pada studikepustakaan yang benar agarkelak jika orang lain melakukan penelitian yang sama,didapatkan hasilyang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwaitulah yang sebenarnya.
9)TekunSebuah penelitian kadang kala memerlukan waktu yang pendekuntuk menghasilkan sebuahteori, tetapi kadang kala memerlukan waktuyang sangat lama, bahkan bertahun-tahun.Seorang peneliti yang baikharus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak bolehmalas,mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidakmudah putus asa.Dengan demikian, ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan. (Ari Sulistyorini)


Sumber referensi:
ml.scribd.com/doc/40750397/Sikap-Ilmiah
blogbahrul.wordpress.com/2007/11/28/sikap-ilmiah/
zhuyavabel.blogspot.com/2012/04/sikap-sikap-ilmiah.html
novtani.wordpress.com/tag/pengertian-sikap-sikap-ilmiah/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar