Jumat, 07 Januari 2011

Tentang Aku

            Mengenal diri sendiri. Kalimat itu terdengarnya memang sangat mudah untuk dilaksanakan, tapi tidak sedikit juga orang yang sulit untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri. Banyak sekali orang yang ketika disuruh menceritakan tentang dirinya akan kebingungan menceritakannya. Mereka bingung ketika ditanyakan tentang kelebihannya, kekurangannya, bakatnya, dan lain sebagainya. Saya sadari, saya termasuk kedalam orang-orang yang seperti mereka. Tapi, walau bagaimanapun juga kita harus berusaha memahami diri sendiri. Karena semua itu cukup berkaitan dengan masa depan.
            Akan saya mulai pengenalan diri saya dari identitas terlebih dahulu. Saya adalah salah satu mahasiswa Universitas Gunadarma. Ekonomi menjadi fakultas pilihan saya dan akuntansi jurusannya. Lahir di kota kecil yang saya diami sekarang yaitu Depok pada tanggal 13 Agustus 1992 yang kemudian ayah saya memberikan nama Khairotul Munawwaroh untuk saya. Nana adalah nama panggilan dari kecil. Lahir sebagai anak ketiga dari 5 bersaudara, hasil perkawinan Drs. M. husni dan Dra. Miwarsih. Mereka bekerja sebagai guru disebuah sekolah SMK swasta. Pendidikan pertama saya dimulai dari TK Bakti, kemudian berlanjut ke SDN Depok II, setelah itu saya melanjutkan sekolah di kota Solo, Mts. Al-Mukmin, dan saat SMA saya kembali lagi ke Depok dan bersekolah di SMA Sejahtera 1 Depok. Dan sekarang di Universitas Gunadarma lah saya melanjutkan pendidikan saya.
            Waktu kecil hingga sebelum saya menjadi mahasiswa, saya selalu bercita-cita ingin menjadi dokter. Selain itu, menjadi bidan juga pernah saya inginkan karena saya merasa dokter terlalu sulit untuk saya jangkau. Perawat dan ahli gizi juga pernah menjadi pemikiran untuk masa depan saya. Namun semua itu berubah ketika akhirnya saya masuk ke Universitas Gunadarma dan mengambil jurusan Akuntansi. Menjadi manajer keuangan adalah target saya untuk saat ini. Selain itu, saya juga ada keinginan untuk mempunyai perusahaan sendiri. Perusahaan dunia hiburan (entertainment) adalah perusahaan yang sekarang menjadi pemikiran saya. Tapi entahlah, belum berpikir terlalu jauh untuk hal itu. Tidak hanya itu, ingin menjadi pianis juga selalu ada dalam pikiran saya hingga saat ini. Namun saya sangat menyadari bahwa untuk mewujudkan keinginan-keinginan saya sangat tidak mudah. Tapi saya akan terus berdo’a dan berusaha untuk mewujudkannya.
            Dalam diri setiap manusia pasti ada kelemahan dan kelebihan masing-masing. Begitu juga dengan saya. Kelebihan itu akan saya jadikan kekuatan untuk mewudkan cita-citanya, dan kelemahan akan menjadi tantangan bagi saya. Kelemahan itu harus saya lawan dan saya siasati agar tidak menjadi penghambat jalan menuju cita-cita. Saya sangat menyadari kalau saya ini sangat sulit untuk fokus. Itu adalah salah satu kelemahan saya. Ketika sedang belajar, pikiran sering melayang-layang. Selalu ingin melakukan hal-hal lainnya, dan selalu memikirkan hal apa yang akan saya lakukan setelah belajar. Begitu juga ketika sedang di kampus. Saat sedang di kampus sering berpikir hal apa yang akan saya kerjakan ketika sampai di rumah. Namun salah satu kelebihan saya saat belajar yaitu cukup cepat dalam menghafalkan sesuatu. Namun sayangnya, karena cepat hafal, jadi ya cepat lupa juga. Makanya pelajaran yang sudah saya pelajari, harus sering-sering saya buka lagi agar tidak lupa.
            Sebuah peluang memang selalu ada. Namun sering kali kita tidak menyadari adanya peluang itu. Peluang yang bagus tidak akan sering-sering datang. Jadi, ketika peluang bagus itu datang, sudah seharusnya kita mengambil tindakan untuk memanfaatkan peluang itu. Masuk sebagai mahasiswa Gunadarma yang mengambil jurusan akuntansi adalah salah satu peluang bagi saya untuk kedepannya agar saya bisa mewujudkan keinginan saya. Ini seperti sebuah tabungan untuk masa depan. Maka, dalam menjalani hari-hari sebagai mahasiswa, saya harus melaksanakannya dengan baik agar memperoleh hasil yang baik juga.


SUKSES

            Sebuah kata yang pastinya diidam-idamkan oleh setiap orang yaitu sukses. Sukses bukan berarti berhasil mencapai cita-cita. Tidak hanya sekedar cita-cita, namun sukses adalah bahagia. Jika tidak bahagia, maka itu bukanlah sukses. Ketika seseorang berhasil meraih cita-citanya namun kehidupan pribadinya kurang baik, misalkan tidak harmonisnya sebuah keluarga yang ia bangun, maka tidaklah orang itu bisa dibilang orang sukses.
            Bagi saya, untuk mencapai kesuksesan jalannya sangat panjang. Cita-cita tercapai, sudah membahagiakan orang tua dan keluarga, dan dapat membantu sesama, kemudian berusaha mengurangi tingkat kemiskinan rakyat, barulah itu disebut orang yang sukses.
            Untuk mencapai kesuksesan sangat dibutuhkan kerja keras dan ketekunan. Selain itu, menanamkan keyakinan dalam pikiran kita bahwa kita akan menjadi orang yang sukses juga akan sangat membantu kita dalam mencapai kesuksesan.
Waktu  yang kita memiliki sekarang adalah masa yang singkat di dunia. Dengan mengerti hakekat sebagai seorang manusia, menyukuri bakat dan anugerah yang diberikan Sang Pencipta dan mendedikasikan untuk orang lain akan membuat masa yang singkat ini menjadi masa yang bermanfaat bagi kita dan orang lain. Dan membuat detik-detik yang kita lalui menjadi sebuah perjalanan yang penuh makna, itulah sebuah kesuksesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar