Karya ilmiah
(bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis
karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium,
dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari
kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam
karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan
penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan
tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah
seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya
merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam.
Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan
simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap
karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang
dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai
wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Karya tulis
mempunyai banyak ragam tergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan, dan
aspek-aspek lainnya. Berdasarkan sumbernya, secara umum karya tulis dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu karya fiksi (tidak ilmiah) dan non fiksi
(ilmiah). Karya fiksi merupakan karya tulis yang sumbernya semata-mata
imajinasi, fantasi, atau rekaan dari si penulis. Tujuan orang menulis fiksi
biasanya untuk menghibur atau bisa jadi untuk mengungkapkan isi hati penulis.
Karya sastra merefleksikan situasi masyarakat tertentu. Contoh dari karya tulis
jenis ini adalah karya sastra: novel, cerpen, puisi, dan lain-lain.
Tujuan Karya Ilmiah
• Sebagai wahana melatih mengungkapkan
pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis
dan metodologis.
• Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan
mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga
mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
• Karya ilmiah yang telah ditulis itu
diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan
masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
• Membuktikan potensi dan wawasan
ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam
bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan
pendidikan dari jurusannya.
• Melatih keterampilan dasar untuk
melakukan penelitian.
Manfaat Karya
Ilmiah
Manfaat penyusunan
karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
• Melatih untuk mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif;
• Melatih untuk menggabungkan hasil
bacaan dari berbagai sumber;
• Mengenalkan dengan kegiatan
kepustakaan;
• Meningkatkan pengorganisasian
fakta/data secara jelas dan sistematis;
• Memperoleh kepuasan intelektual;
• Memperluas cakrawala ilmu
pengetahuan;
• Sebagai bahan acuan/penelitian
pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Jenis Karya Tulis
Ilmiah
Seperti yang sudah
saya sampaikan pada postingan terdahulu tentang macam-macam karya tulis ilmiah,
Karya tulis ilmiah dapat disajikan dalam bentuk laporan penelitian, artikel
ilmiah di jurnal, artikel ilmiah popular di media massa, makalah seminar, buku,
diktat, modul, maupun karya terjemahan. Dengan demikian terdapat banyak pilihan
bagi guru dalam mengembangkan profesinya melalui karya tulis ilmiah. Tidak ada
salahnya pada tulisan ini saya jabarkan lagi secara singkat jenis-jenis karya
tulis ilmiah.
1. Makalah atau paper merupakan rumusan
atau simpulan pemikiran sebagai hasil telaah atau pengkajian sederhana dari
sebuah referensi bacaan, pemikiran tokoh, ilmuwan atau penulis sebelumnya.
Karya ilmiah jenis ini biasa diberikan oleh dosen atau guru kepada mahasiswa
atau siswanya. Tujuannya biasa untuk memberikan ruang bagi peserta didik dalam
menuangkan gagasan ilmiahnya untuk mengasah kemampuan intelektualnya dalam
menanggapi permasalahan yang berkembang. Makalah biasanya disajikan dalam forum
seminar, lokakarya, workshop dan sejenisnya.
2. Laporan praktikum biasanya merupakan
laporan tertulis dari serangkaian kegiatan praktikum yang telah dilakukan oleh
seorang atau sekelompok siswa. Dalam menuliskan laporan unsur kronologis
menjadi sangat penting karena praktik kerja baik di lapangan maupun di
laboratorium terdiri dari tahapan-tahapan yang sistematis yang harus dilaporkan
secara sistematis juga. Dengan demikian penulisan laporan praktikum dituntut
untuk menyampaikan sebuah kegiatan secara sistematis, runtut dan terperinci.
3. Artikel merupakan gagasan tertulis dari
penulis tentang suatu permasalahan yang didasarkan pada kajian pustaka atau
hasil penelitian. Artikel merupakan diseminasi pemikiran dari ahli atau
seseorang yang secara intens mengamati permasalahan tertentu (pengamat).
Artikel hampir mirip dengan makalah, yang membedakan adalah ruang publikasinya.
Apabila makalah disampaikan dalam forum seminar atau workshop, artikel
dipublikasikan di media massa baik jurnal ilmiah atau media massa (koran atau
majalah, yang biasa disebut artikel ilmiah populer). Artikel dapat ditulis
dalam berbagai bentuk yaitu opini, essay atau feature. Opini merupakan gagasan
pribadi penulis, sedangkan essay merupakan karangan prosa yang membahas suatu
masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang penulisnya (Kamus Besar Bagasa
Indonesia, 2005: 308). Sedangkan feature merupakan bentuk penulisan artikel
yang berupa berita.
4. Tugas akhir baik skripsi (tingkat S1),
thesis (S2) atau disertasi (S3) merupakan karya ilmiah yang ditujukan untuk
mengakhiri studi di perguruan tinggi. Tugas akhir biasanya berupa hasil
penelitian dari bidang tertentu (sesuai jurusan atau program studi yang
diambil) yang kemudian diujikan secara lisan untuk memperoleh derajat kelulusan
dan kelayakan karya tersebut.
Ciri Karya Ilmiah
Secara ringkas,
ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Objektif.
Keobjektifan ini
tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang
sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang
disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan
demikian, siapa pun dapat mengecek (memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
2. Netral.
Kenetralan ini bisa
terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh
karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3. Sistematis.
Uraian yang
terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola
pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan
sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah
alur uraiannya.
4. Logis.
Kelogisan ini bisa
dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif.
Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif;
sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan
pola deduktif.
5. Menyajikan Fakta
(bukan emosi atau perasaan).
Setiap pernyataan,
uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta.
Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti
orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang
seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar)
hendaknya dihindarkan.
6. Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata
yang digunakan tidak berlebihan alias hemat. Kata-katanya jelas atau tidak
berbelit- belit (langsung tepat menuju sasaran).
7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.
Syarat Karya Ilmiah
Berikut ini adalah
syarat-syarat karya ilmiah :
• Karya tulis
ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
• Keindahan karya
tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur
yang menyangganya.
• Alur pikir
dituangkan dalam sistematika dan notasi.
• Karya tulis
ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun
mendukung alur pikir
yang teratur.
• Karya tulis
ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu
dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
• Karya tulis
ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi
(lukisan) dan argumentasi (alasan).
Sistematika
Penulisan Karya Ilmiah
Bagian Pembuka
• Cover
• Halaman judul.
• Halaman pengesahan.
• Abstraksi
• Kata pengantar.
• Daftar isi.
• Ringkasan isi.
Bagian Isi
Pendahuluan
• Latar belakang masalah.
• Perumusan masalah.
• Pembahasan/pembatasan masalah.
• Tujuan penelitian.
• Manfaat penelitian.
Kajian teori atau
tinjauan kepustakaan
• Pembahasan teori
• Kerangka pemikiran dan argumentasi
keilmuan
• Pengajuan hipotesis
Metodologi
penelitian
• Waktu dan tempat penelitian.
• Metode dan rancangan penelitian
• Populasi dan sampel.
• Instrumen penelitian.
• Pengumpulan data dan analisis data.
Hasil Penelitian
• Jabaran varibel penelitian.
• Hasil penelitian.
• Pengajuan hipotesis.
• Diskusi penelitian, mengungkapkan
pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bagian penunjang
• Daftar pustaka.
• Lampiran- lampiran antara lain
instrumen penelitian.
• Daftar Tabel
Sumber referensi:
http://one.indoskripsi.com/node/1689
http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
http://menulisbukuilmiah.blogspot.com/2008/10/karya-tulis-ilmiah-ciri-dan-sikap.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090418142946AABdXER
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/07/karya-ilmiah-dan-non-ilmiah.html
http://ami26chan.wordpress.com/2011/03/08/karya-non-ilmiah/
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://rachmandianto.blog.com/2011/05/25/tulisan-%E2%80%9Cperbedaan-karangan-ilmiah
semi-ilmiah-dan-non-ilmiah%E2%80%9D/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar