Jumat, 12 November 2010


MEMULAI HIDUP MANDIRI

Setelah lulus SMA pastinya pola berfikir seseorang harus semakin dewasa. Akan makin banyak tantangan hidup yang harus di lewati. Dengan belajar hidup mandiri, akan sangat membantu seseorang dalam pengembangan pola fikirnya.
Ada banyak cara untuk belajar hidup mandiri. Dalam hal keuangan, hidup mandiri bisa dicapai dengan cara berbisnis kecil-kecilan, misalnya dengan berjualan pulsa. Cara ini sangat populer akhir-akhir ini. Dengan mendapatkan penghasilan sendiri, maka kita akan sangat membantu mengurangi pengeluaran orang tua. Selain itu, kita juga harus pandai-pandai mengatur uang kita. Aturlah pengeluaran dan pemasukan dengan baik. Jangan boros-boros dalam masalah keuangan. Selain itu, usahakan bisa menabung setiap bulannya. Dalam situasi mendesak, tabungan itu akan sangat membantu.
Belajar mandiri dalam pendidikan juga sangat penting. Mencontek adalah salah satu perbuatan yang menjadikan seseorang tidak mandiri. Kebiasaan mencontek akan menjadikan orang terbiasa mengandalkan orang lain. Jadi, sudah sepatutnya pelajar itu belajar sendiri, kerjakan tugas-tugas sendiri, dan belajar dengan teratur.  
Ada kalanya orang-orang tidak bisa menolong kita disaat kita dalam kesulitan. Pada saat itu kita dituntut untuk menolong diri kita sendiri. Kita harus bisa menyelamatkan diri sendiri. Terbiasa hidup dalam kemandirian akan memudahkan seseorang untuk menolong dirinya ketika kesulitan itu datang. Jadi, mulailah belajar hidup mandiri dari sekarang! ^_^


MENEMPATKAN KARYAWAN KOMPETEN PADA POSISI KUNCI

Memang bukan perkara mudah untuk menjadi pemilik perusahaan. Siapa yang tidak mau punya perusahaan sendiri? Pasti semua orang ingin mempunyai perusahaan sendiri. Kebanyakan orang pasti befikir kalau punya perusahaan sendiri, hidup mereka akan sangat berkecukupan, bahkan berlimpah harta. “ Pengusaha itu yang penting bisa mengatur jalannya operasional bisnis mereka “, itulah yang sering dikatakan banyak orang. Tapi dalam kenyataannya, menjadi pemilik perusahaan itu tidak semudah kedengarannya.
Sebuah prinsip dalam hidup itu sanagt penting. Begitu juga dalam berbisnis. “Memilih orang-orang kompeten, lalu menempatkan mereka pada posisi kunci”, itulah salah satu prinsip dasar seorang pengusaha hotel dunia, Conrad Nicholson Hilton. Jika saya menjadi pemilik sebuah perusahaa, itulah yang akan saya lakukan. Saya akan memilih orang-orang yang kompeten lalu menempatkan mereka pada posisi kunci keberhasilan daripada bisnis saya. Kompeten disini bukan hanya kompeten dalam pendidikannya saja, tetapi juga kompeten dalam tingkah laku. Menunjukkan sikap hormat pada siapapun yang sedang kita hadapi adalah salah satu hal yang akan saya tanamkan dalam-dalam pada diri saya sendiri dan pada karyawan saya.
Kesuksesan itu tidak tidak dilihat dari berapa banayk hasil yang kita peroleh dari usaha kita, tapi kesuksesan itu akan lebih bermakna jika kita melihat dari seberapa besar usaha kita untuk memperoleh hasil terbaik. Pencapaian hasil terbaik pasti akan lebih menyenangkan dari pada hasil yang berlimpah ruah namun tidak ada makna perolehan yang berarti. No pain no gain. Tidak menderita berarti tidak mendapatkan apa-apa. Untuk mendapatkan sesuatu yang besar, harus ada usaha yang besar pula.


SANTUN ITU LEBIH CANTIK DARIPADA FASHION

Dunia kerja dan dunia bisnis dizaman modern seperti sekarang ini sepertinya semakin kejam. Perkembangan dunia yang begitu cepat terus menuntut kita untuk terus berkembang. Tidak hanya dari segi pola fikir pendidikan dan wawasan, tapi juga dari segi fashion yang selalu jadi pertimbangan para perusahaan untuk menerima karyawan baru.
Mereka tidak hanya melihat bagaimana pendidikan dan wawasan yang dimiliki para pelamar kerja. Tapi mereka juga akan melihat bagaimana face  dan penampilan pelamar kerja itu. Kalau face dan penampilannya menarik, mereka akan memanggil pelamar kerja untuk diinterview. Kalau face dan penampilan kurang menarik, maka panggilan interview itu akan sulit untuk datang pada pelamar kerja itu.
Bahkan tidak jarang pula pendidikan dijadikan nomer kesekian. Asalkan cantik, pasti dia akan dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Maka beruntunglah mereka-mereka yang diberikan wajah cantik oleh Sang Pencipta. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang kurang dalam kecantikannya? Tidakkah para pemilik perusahaan berfikir, belum tentu dibalik wajahnya yang kurang menarik ada peruntungan yang kurang menarik juga untuk perusahaan yang mereka kelola. Siapa tahu ada keberuntungan besar yang mereka bawa dibalik wajahnya yang kurang menarik itu. Itulah yang ada difikiran saya.
Terus saya berfikir tentang orang-orang yang kurang beruntung karena face mereka. Ketika nanti saya menjadi pemilik perusahaan, tidak akan pernah saya melihat dari face mereka. Tapi saya akan melihat bagaimana kesantunan mereka dalam berbicara dan bertingkah laku. Jika mereka memiliki kesantunan yang baik, itu akan lebih terlihat cantik daripada sekedar fashion yang menjadikan orang lebih percaya diri. Tetapi saya tidak memungkiri juga kalau penampilan itu sangat penting dalam berbisnis. Jadi, setelah saya terima orang-orang santun itu, saya akan menjadikan mereka lebih cantik dari pada orang-orang cantik lainnya. Saya akan memberikan mereka sesuatu yang akan membuat mereka menjadi cantik.


MENJADIKAN MEREKA TEMAN

Memperlakukan semua karyawan yang saya miliki seperti teman sendiri. Itulah yang akan saya lakukan sebagai pemilik perusahaan. Dengan menjadikan mereka teman, maka akan dengan mudah kita sharing. Dengan pertemanan, pembicaraan akan lebih mudah. Jika berbicara dengan karyawan seperti berbicara dengan bawahan, pembicaraan akan terkesan kaku. Menganggap mereka seperti teman namun tetap dengan kesantunan.


BERWIRASWASTA ITU MENYENANGKAN

Tidak seperti menjadi karyawan, berwiraswasta itu lebih mengasyikkkan dari pada menjadi karyawan. Menjadi karyawan itu sangat terikat dengan waktu. Sedangkan berwiraswasta itu waktunya lebih bebas. Menjadi wiraswastawan memang pendapatannya tidak menetap. Tergantung berapa besar usaha kita, dan keseriusan kita dalam mendalami usaha yang kita kelola.
Apalagi untuk para ibu, sebenarnya berwiraswasta itu sangat cocok untuk para ibu. Mereka bisa menjalankan usaha mereka tanpa mengabaikan kurusan anak. “Anak dapat, uang pun dapat”, itulah kata ibu yang berwiraswasta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar